PANAS ITU TENTARA ALLOH
OLEH : ASHHABUL YAMIN, S.Pd
“Andai kata kebenaran itu menuruti
hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di
dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka
tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu” (Al-Mu’minun : 71)
Kita, dan banyak manusia lainnya
seringkali berharap dan berandai-andai; tentang cuaca, bagaimana selalu nyaman,
tentang kehidupan; bagaimana agar tetap damai, tentang nikmat; bagaimana agar
selalu bertambah. Padahal Allah lebih tahu apa yang terbaik, dan beginilah
kehidupan kita akhirnya, bersyukur jika diberi, bersabar jika diuji. Kesemuanya
berujung satu; untuk dipilih mana yang sukses menjadi hamba, dan mana yang
gagal.
Termasuk ini; panas. Seringkali
manusia berandai-andai jika setiap hari adalah musim semi, tak panas tak jua
dingin. Pula, ada yang mengharap cuaca dingin senantiasa, agar nyaman tertidur,
agar nikmat beristirahat. Cuaca panas telah Allah siapkan untuk menjadi satu
dari sekian fase cuaca di kehidupan kita. Maka padanya ada manfaat, maka
darinya ada nilai, maka olehnya kita diuji. Pernahkan sampai dipikiran kita
untuk mentadabburi; bahwa panas di akhirat lebih dahsyat dari yang kita alami
sehari-hari?
Nabi Muhammad SAW telah bertutur
kepada para sahabat, “Ketika hari kiamat mentari didekatkan, untuk semua makhluk, sampai-sampai jarak antara mereka dan
mentari hanya 1 mil. Manusia kala itu merasakan sesuai apa yang ia lakukan di
dunia. Keringat mereka ada yang sampai ke lututnya, ada yang mencapai pahanya,
ada yang mencapai tengah badannya, sampai ada yang tenggelam oleh keringatnya
sendiri”. Bisa terbayang betapa panas
saat-saat itu? Bandingkan dengan hari-hari panas di dunia kita, sesederhana itu
saja kita telah mengeluh. Bagaimana nanti? Naudzubillah...
“Mari membayangkan”, tutur Imam Abu
Hamid Al-Ghazali, “keringat orang-orang yang berkumpul di padang Mahsyar di
hari kiamat,
begitupula kesusahan yang mereka alami. Diantara mereka ada yang memohon, ‘Ya
Rabb, istirahatkan aku dari kesulitan dan penantian panjang ini walau di
neraka!’, padahal mereka belum pula dihisab, apalagi dihukum, dan saat itu
engkau adalah salah satu dari mereka”.
Kita tidak pernah sekalipun
membayangkan bagaimana bisa keringat kita mencapai mata kaki kita, ternyata
nanti bahkan ada yang tenggelam karena keringatnya sendiri. Bukankah dengan
panas di bumi ini, kita mestinya bertanya pada hati?
“Ya Allah, Aku berlindung dari
panasnya siksaan-Mu”
“Maka”, kata salah seorang guru yang
melihat santri-santrinya mengeluh kepanasan, “ketahuilah, bahwa keringat yang
keluar bukan karena berjuang di jalan Allah, berhaji, berjihad, berpuasa,
menolong kesulitan saudaranya, memperjuangkan kebenaran dan menyingkirkan
kemungkaran, kelak akan menjadi keringat yang keluar karena ketakutan atas
siksaan di hari penghakiman kelak”.
MasyaAllah, andaikan semua anak Adam
terlepas dari kejahilannya, mereka akan menyadari bahwa kelelahan yang kita
alami di dunia ini adalah lelah yang amat singkat dibanding siksaan dan
penantian yang panjang sembari menderita kepanasan di padang Mahsyar.
Naudzubillah...
Adalah panas, satu dari sekian banyak
tentara Allah. Maka jika benar-benar taat kita telah maksimal dilakukan,
sejatinya akanlah ridha terhadap semua yang Allah berikan. Dingin mengingatkan
kita untuk bersyukur dan mendamba naungan surga. Musim hujan mengingatkan kita
tentang kebun-kebun yang berbuah, sawah ladang yang menghijau, bunga-bunga yang
mekar, menunjukkan bahwa Allah mahakuasa menghidupkan setelah mematikan. Dan
panas, memang terik, namun ia ingatkan kita untuk mawas diri, dan
mempersembahkan ‘keringat’ ketaatan kita, agar kelak ia tidak deras tertetes di
padang Mahsyar karena kelalaian kita.
Sebagai penutup tulisan ini marilah kita berdo’a kepada Alloh SWT agar kita senantiasa diberikan
keteguhan dalam iman, istiqomah dalam ketakwaan, diringankan langkah kita untuk
mendekatkan diri kepada Alloh, dan menjadikan fenomena alam sebagai wahana
untuk merneung dan berfikir tentang maha kuasa Alloh, tentang maha besar Alloh
mengatur dengan sangat teliti segala yang telah diciptakanNya hingga tidak ada
satupun yang luput dariNya. Amiiin 3X Ya Robbalalamin
Komentar
Posting Komentar