RPP PPKn PERT 1-5 SEMESTER II KELAS XII (HAKIKAT NKRI)

OLEH : ASHHABUL YAMIN, S.Pd




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1-5


Nama sekolah              : SMAN 1 Masbagik
Mata Pelajaran             : PPKn
Kelas/ Semester           : XII/ II
Materi Pokok/ Tema     : Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Alokasi Waktu              : 10 X 45’


A.     Komptensi Dasar

1.4.   Menghayati nilai-nilai keadilan dalam mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara sebagai pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.4.   Bersifat responsif dan proaktif terhadap pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.4.   Mengevaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan NKRI
4.4.   Mendemonstrasikan hasil evaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan NKRI

B.     Indikator Pencapaian Kompetensi

1.4.1.  Menunjukkan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
1.4.2.  Menunjukkan perilaku bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME
1.4.3.  Menunjukkan perilaku bersyukur sebagai bangsa Indonesia
1.4.4.  Menunjukkan perilaku bersyukur dengan adanya jaminan memeluk agama dan meyakini kepercayaan terhadap Tuhan YME
1.4.5.  Menunjukkan perilaku menghormati kebebasan memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing
1.4.6.  Menunjukkan perilaku menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
3.4.1.  Menjaga lingkungan hidup disekitar rumah tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat
3.4.2.  Memelihara hubungan baik dengan sesama umat beragama yang berbeda-beda
3.4.3.  Menunjukkan perilaku jujur dalam proses pembelajaran
3.4.4.  Menunjukkan perlaku disiplin dalam proses pembelajaran
3.4.5.  Menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam proses pembelajaran
3.4.6.  Menunjukkan perilaku kerja sama dalam proses pembelajaran
3.4.7.  Menunjukkan perilaku gotong royong dalam proses pembelajaran
3.4.8.  Menunjukkan perilaku toleransi dalam proses pembelajaran
3.4.9.  Menunjukkan perilaku damai dalam proses pembelajaran
3.4.1.  Menguraikan sejarah NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
3.4.2.  Menjelaskan pengertian NKRI menurut UUD 1945
3.4.3.  Menguraikan tujuan NKRI
3.4.4.  Menguraikan fungsi NKRI
3.4.5.  Mengidentifikasi fakta NKRI dari segi wilayah (demografis) dan rakyat (sosiologis)
4.4.1.  Menyajikan hasil pengumpulan data secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau power point tentang fakta NKRI ditinjau dari wilayah (demografis), dan rakyat (sosiologis).




C.     Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
1.   Melalui kegiatan mengamati  tayangan video dan membaca dari berbagai sumber peserta didik mendapat gambaran secara umum terkait sejarah NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
2.   Melalui kegiatan menanya peserta didik dapat mengajukan pertanyaan terkait tayangan video dan konsep yang didapat dari berbagi sumber yang telah diamati sebelumnya
Pertemuan 2 :
1.   Melalui kegiatan mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung jawab peserta didik dapat mengumpulkan data terkait hakikat NKRI dan tips-tips membina persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI
2.   Peserta didik menganalisis dan menyimpulkan data yang sudah dikumpulkan terkait yang dimaksud pada poin (1)

Pertemuan 3 :
Penilaian harian via www.edmodo.com

Pertemuan 4 :
Menyajikan hasil pengumpulan data secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau power point terkait hakikat NKRI dan tips-tips membina persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI

Pertemuan 5 :
Menyajikan hasil pengumpulan data secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau power point terkait pengertian, tujuan, dan fungsi NKRI).

D.     Materi Pembelajaran
1.     Fakta
Sejarah NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
2.     Konsep
3.     Hakikat NKRI
a.     Pengertian NKRI
b.    Tujuan NKRI
c.     Fungsi NKRI
4.     Prinsip
a.     Pancasila Sila ke-3
b.    UUD 1945 Pasal 1, 18

E.     Metode Pembelajaran
1.   Pendekatan                   : Saintifik
2.   Model Pembelajaran      : Project Based Learning
3.   Metode                         : Penugasan dan Diskusi kelompok

F.      Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama : 2 X 45’

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan pendahuluan
Stimulasion  (stimulasi/pemberian rangsangan)
1.     Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2.     Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik hidup damai dan bersatu di Negara Indonesia.
3.     Guru menyampaikan topik tentang “Sejarah NKRI dan Bihneka Tunggal Ika”
4.     Guru menegaskan kembali tentag topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik.
5.     Guru menyampaikan langkah-langkah operasional kegiatan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)



1.       Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara fair dengan memperhatikan keragaman (gender)
2.       Guru memfasilitasi setiap kelompok dengan kertas HVS sebagai alat belajar
3.       Guru menjelaskan terkait hal-hal yang harus dilaksanakan pada saat mengamati sumber belajar
4.       Guru memfasilitasi peserta didik dengan menayangkan sebuah video terkait NKRI
5.       Guru mengingatkan kelompok agar mencatat hal-hal yang krusial dalam video tersebut pada kertas HVS yang telah dibagikan sebagai bahan tindak lanjut
6.       Setiap kelompok diarahkan agar membagi tugas, sebagian anggota ke perpustakaan, dan sebagiannya lagi ke laboran komputer untuk browsing via inet
7.       Guru mengarahkan semua kelompok ke perpustakaan dan atau labkom.
8.       Setiap kelompok dipersilahkan mencari dari berbagi sumber terkait hakikat NKRI dalam batas waktu yang sudah ditentukan yakni 20 menit
9.       Menjelang 5 menit berkahirnya waktu browsing, guru mengingatkan kepada setiap kelompok untuk disiplin terhadap waktu deadline yang sudah ditentukan
10.     Ketika waktu sudah berakhir, guru mengarahakan setiap kelompok untuk berkumpul kembali dengan kelompok masing-masing
11.     Guru memfasilitasi setiap kelompok bertanya terakit problem atau permasalahan terhadap konsep yang telah mereka temukan
60 menit
Penutup
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1.     Guru bersama peserta didik menyimpulkan konsep yang sudah didapat
2.     Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terkait dengan proses pembelajaran
3.     Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan pada pertemuan berikutnya
4.     Guru bersama dengan peserta didik mengkahiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur dan berdo’a kepada Allah SWT
15 menit


Pertemuan kedua : 2 X 45’

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan pendahuluan
Stimulasion  (stimulasi/pemberian rangsangan)
1.     Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2.     Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik hidup damai dan bersatu di Negara Indonesia.
3.     Guru menyampaikan topik terkait hakikat NKRI dan tips-tips membina persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI
4.     Guru menegaskan kembali tentag topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik.
5.     Guru menyampaikan langkah-langkah operasional kegiatan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)



1.     Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara fair dengan memperhatikan keragaman (gender)
2.     Guru memfasilitasi setiap kelompok dengan kertas HVS sebagai alat belajar
3.     Guru menjelaskan terkait hal-hal yang harus dilaksanakan pada saat mengamati sumber belajar
4.     Guru memfasilitasi peserta didik dengan menayangkan sebuah video terkait Fakta unik NKRI
5.     Guru mengingatkan kelompok agar mencatat hal-hal yang krusial dalam video tersebut pada kertas HVS yang telah dibagikan sebagai bahan tindak lanjut
6.     Setiap kelompok diarahkan agar membagi tugas, sebagian anggota ke perpustakaan, dan sebagiannya lagi ke laboran komputer untuk browsing via inet
7.     Guru mengarahkan semua kelompok ke perpustakaan dan atau labkom.
8.     Setiap kelompok dipersilahkan mencari dari berbagi sumber terkait fakta NKRI dalam batas waktu yang sudah ditentukan yakni 20 menit
9.     Menjelang 5 menit berkahirnya waktu browsing, guru mengingatkan kepada setiap kelompok untuk disiplin terhadap waktu deadline yang sudah ditentukan
10.  Ketika waktu sudah berakhir, guru mengarahakan setiap kelompok untuk berkumpul kembali dengan kelompok masing-masing
11.  Guru memfasilitasi setiap kelompok bertanya terakit problem atau permasalahan terhadap konsep yang telah mereka temukan
60 menit
Penutup
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1.     Guru bersama peserta didik menyimpulkan konsep yang sudah didapat
2.     Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terkait dengan proses pembelajaran
3.     Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan pada pertemuan berikutnya
4.     Guru bersama dengan peserta didik mengkahiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur dan berdo’a kepada Allah SWT
15 menit

Pertemuan ketiga : 2 X 45’

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan pendahuluan
Stimulasion  (stimulasi/pemberian rangsangan)
1.     Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2.     Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik hidup damai dan bersatu di Negara Indonesia.
3.     Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yakni penilaian harian via www.edmod.com
4.     Guru memfasiltasi dan mengarahakan peserta didik menuju laboran komputer
15 menit
Kegiatan Inti
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)



1.     Secara individu peserta didik mengerjakan kuis secara onlien via akun edmodo mereka masing-masing
2.     Guru mengawasi jalannya proses kuis
3.     Peserta didik dilarang keras melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti melihat jawaban teman, membuka buku, membuka laman lain pada PC yang ia gunakan
4.     Guru mengentri nilai peserta didik yang sudah selesai mengerjakan kuis
60 menit
Penutup
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1.     Guru bersama peserta didik membahas terkait soal kuis yang rata-rata peserta didik mengalami kesulitan
2.     Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan pada pertemuan berikutnya
3.     Guru bersama dengan peserta didik mengkahiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur dan berdo’a kepada Allah SWT
15 menit


Pertemuan keempat : 2 X 45’

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan pendahuluan
Stimulasion  (stimulasi/pemberian rangsangan)
1.     Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2.     Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik hidup damai dan bersatu di Negara Indonesia.
3.     Guru memfasilitasi peserta didik untuk mereview materi sebelumnya terkait hakikat NKRI dan tips-tips membina persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI
4.     Guru menegaskan kembali tentag topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik.
5.     Guru menyampaikan langkah-langkah operasional kegiatan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)
Secara bergiliran masing-masing kelompok menyajikan hasil pengumpulan data mereka secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau power point tentang pengertian, tujuan, dan fungsi NKRI
60 menit
Penutup
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1.     Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil materi dan jalannya diskusi
2.     Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan bahwa pada pertemuan berikutnya masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil analisisnya didepan kelas
3.     Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terkait dengan proses pembelajaran
4.     Guru bersama dengan peserta didik mengkahiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik da lancar.
15 menit


Pertemuan kelima : 2 X 45’

Langkah Pembelajaran

Sintak Model Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan pendahuluan
Stimulasion  (stimulasi/pemberian rangsangan)
1.     Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2.     Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik hidup damai dan bersatu di Negara Indonesia.
3.     Guru memfasilitasi peserta didik untuk mereview materi sebelumnya terkait “pengertian, tujuan, dan fungsi NKRI
4.     Guru menegaskan kembali tentag topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik.
5.     Guru menyampaikan langkah-langkah operasional kegiatan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)
Secara bergiliran masing-masing kelompok menyajikan hasil pengumpulan data mereka secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau power point tentang pengertian, tujuan, dan fungsi NKRI
60 menit
Penutup
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
1.     Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil materi dan jalannya diskusi
2.     Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan bahwa pada pertemuan berikutnya masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil analisisnya didepan kelas
3.     Guru meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terkait dengan proses pembelajaran
4.     Guru bersama dengan peserta didik mengkahiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik da lancar.
15 menit







G.     Penilaian

1.     Penilaian Kinerja Presentasi
Mata Pelajaran   : PPKn
Kelas/ Semester            : XII/ II
Kompetensi                   : Hakikat NKRI

No
Nama peserta didik
Kinerja presentasi
Jumlah skor
Nilai
Kreatifitas
Kebenaran substansi
Penyajian materi
Visual/ grafis
1







2







3







4







5







6







7







8







9







10







11







12







13







14







15







16







17







18







19







20







21







22







23







24







25







26







27







28







29







30







31







32







33







34







35







36







37







38







39







40









Keterangan pengisian skor :
1.     Kurang
2.     Cukup baik
3.     Baik
4.     Sangat baik









Rubrik :

No
Indikator
Uraian
1
Kreatifitas
Baru, unik, tidak asal berbeda
2
Kebenaran substansi materi
·       Sesuai dengan konsep dan teori yang benar dari sisi keilmuan
·       Tidak bagian yang salah/ keliru
·       Tidak ada kesalahan penempatan gambar, suara, dan teks
3
Penyajian materi
·       Runut sesuai dengan struktur keilmuan
·       Mengikuti alur logika yang jelas (sistematis)
·       Bervariasi
4
Grafis
·       Tampilan layar (warna. Tataletak/ layout)
·       Ilustrasi






















































2.     Kuis via edmodo.com
Adapun tatacara mengerjakan kuis via www.edmodo.com adalah sebagai berikut :
A.    Jika belum memiliki akun
a)      Pastikan PC atau laptop yang tersedia tersambung dengan jaringan internet. Bisa juga menggunakan HP android
b)      Peserta didik membuat akun pribadi dengan menggunakan alamat email aktif yang dimilikinya (bisa juga gmail). Jika belum memiliki alamat email, maka diarahkan untuk segera membuat email/ gmail.
c)      Capture1.JPGBukalah laman www.edomodo.com , maka akan tampil laman seperti pada gambar :










d)      Capture2.JPGUntuk mempermudah gantilah pengaturan bahasa dengan menggunakan bahasa Indonesia










e)        Capture3.JPGKlik “Saya Siswa”






f)       Capture4.JPGIsilah data sesuai dengan data diri yang sebenarnya (Daftar Hadir)













g)      Masukkan kode grup : 6ku3js di kode kolom grup pada saat mengisi data isian saat mendaftar
h)      Klik “Daftar  Gratis”
i)       Setelah itu anda akan langsung terhubung dan otomatis masuk menjadi anggota grup PPKN 12 SMANSAMAS
j)       Anda telah memilki akun, silahkan dikelola, ganti foto profil, menulis note
k)      Jangan sampai lupa email dan password
B.    Jika sudah memiliki akun,
a)     Buka laman www.edmodo.com, maka aka tampil seperti pada gambar dibawah ini, kemudian klik “masuk”
Capture5.JPG

b)    Masukkan alamat email dan password
Capture6.JPG



H.     Program Remidial dan Pengayaan
1.     Program Remidial
Program remidial pada materi ini ditempuh dengan cara sebagai berikut :
a)     Memberikan penguatan materi yang sudah dipelajari sebelumnya
b)    Memberikan ujian ulang pada nomor soal yang masih dibawah KKM
2.     Program Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan cara :
a)     Memfasiltasi peserta didik untuk mencari materi terkait NKRI dalam Konsep Ketatanegaraan RI
b)    Mengajukan ujian lisan kepada peserta didik yang mengikuti program pengayaan

I.       Media/ alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Media/ alat             : LCD Proyektor, whitboard, minispeaker, laptop
Sumber belajar       :
1)     Abubakar Suardi, dkk. 2007. Kewarganegaraan 1 Menuju Masyarakat Madani SMA Kelas X. Yudhistira.
2)     Umbara Panji Raditya. 2016. Panduan Resmi Tes CPNS CAT. Bintang Wahyu . Jakarta
3)     Hariyanto. 2007. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP Universitas Mataram
4)     Berbagai sumber di perpusatkaan sekolah
5)     fithramedia.blogspot.com
6)     www.edmodo.com
7)     www.google.com



                                                                                                          Masbagik, 10 Januari 2017 
Mengetahui,  
Kepala Sekolah,                                                                       Guru Mata Pelajaran,





ZAINULLAH M, S.Pd                                                                 ASHHABUL YAMIN, S.Pd
NIP. 19601231 199003 1 108










LAMPIRAN :
MATERI

SEJARAH NKRI

A.     Sejarah Nama Indonesia

Sejarah nama Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan “Manusia Jawa”. Secara geologi, wilayah nusantara merupakan pertemuan antara tiga lempengan benua, yaitu lempengan eurasia, lempengan Indo-Australia, dan lempengan pasifik.

Sebutan nusantara lahir pada masa kerajaan Majapahit, yang kemudian pada masa penjajahan Belanda dirubah menjadi Hindia Belanda.

Kata Indonesia berasal dari bahas latin “Indus” yang artinya “India” dan “nesos” yang berarti “pulau-pulau”. Indonesia merupakan sebutan yang diberikan untuk pulau-pulau yang ada di Samudra Hindia dan itulah yang dimaksud sebagai satuan pulau yang kemudian disebut dengan Indonesia (Setidjo, Pandji, 2009 dalam Umbara Raditya Pandji)

Pada tahun 1850, George Windsor Earl etnolog Inggris mengusulkan istilah Indunesians untuk penduduk kepualauan Hindia.

Berikut orang-orang yang mempoluerkan nama Indonesia :
1.    Earl James Richardison Logan menggunakan Indonesia sebagai sinonim untuk Kepulauan Hindia. Namun dikalangan akademik Belanda, lebih populer dengan sebutan Melayu Nusantara (Malaische Archipel).
2.    Adolf Bastian  dari Universitas Berlin mempopulerkan nama Indonesia melalui bukunya Indonesien order die inseln des malayischen arcipels (1884-1894)
3.    Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) mempopulerkan nama Indonesia dimana ia mendirikan kantor berita di Belanda dengan nama Indonesisch Pers-Beureau pada tahun 1913

Kerajaan Majapahit merupakan cikal bakal negara Indonesia. Majapahit yang keberadaannya sekitar abad XII sampai abad XV adalah kerajaan besar yang sangat berjaya, trelebih pada masa Mahapatih Gajah Mada. Gajah Mada yang sangat disegani yang berhasil menyatukan Nusantara yang terkenal dengan “Sumpah Palapa”.

Sumpah palapa yang dikemukakan oleh Gajah Mada yang kemudian setelah Majapahit berhasil menyatukan daerah-daerah di luar Jawa Dwipa menjadi Patih Dwipantara atau Nusantara, pada zamannya merupakan visi globalisasi Majapahit, yaitu meskipun pusat kerajaan berada di Pulau Jawa (Jawa Dwipa), namun dia bertekad menyatukan seluruh wilayah Nusantara (pulau-pulau yang berada dl luar pulau Jawa) dalam satu kesatuan, satu kehendak, dan satu jiwa. (Soepandji, Budi Susilo, 2011 dalam Umbara Raditya Pandji 2016)

Visi global Nusantara Gajah Mada hancur pada saat masuknya penjajah barat ke Indonesia.  Meskipun pada 17 Agustus 1945 Indonesia telah memproklamirkan kemeredekaannya. Namun kenyataannya penjajahan kolonial baru bisa dikatakan berakhir dengan tuntas pada 27 Desember 1949.





SEJARAH BHINEKA TUNGGAL IKA

Ungkapan Bhineka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV pada masa Kerajaan Majapahit.

Semboyan Bhineka Tunggal Ika mulai menjadi pembicaraan terbatas antara Muhammad Yamin, Soekarno, I Gusti Bagus Sugriwa, dalam sidang-sidang BPUPKI. Moh. Hatta sendiri mengatakan bahwa Bhineka Tunggal Ika adalah ciptaan Bung Karno setelah Indonesia merdeka. Setelah beberapa tahun kemudian ketika merancang Lambang negara RI dalam bentuk Garuda Pancasila, dimasukkanlah kedalamnya

Lambang Garuda Pancasila digunakan dalam sidang Kabinet RIS yang dipimpin ileh Bung Hatta pada 11 Februari 1950 berdasarkan rancangan yang dibuat oleh Sultan Hamid II (1913-1978).

Bhineka Tunggal Ika dijadikan semboyan negara berdasarkan usul Muh. Yamin, di mana saat sidang BPUPKI Mei-Juni 1945, Muh. Yamin menyebut-nyebut ungkapan Bhineka Tunggal Ika itu sendirian, I Gusti Bagus Sugriwa (temannya dari Buleleng) menyambut sambungan ungkapan itu dengan “tan hana dharma mangrwa.”


B.     Tinjauan NKRI

Kesadaran sebagai satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa adalah tonggak pertama terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perstiwa ini terjadi pada tahun 1928. Secara jujur saya katakan : “ini adalah anugerah dari yang Maha Kuasa, Allah SWT kepada bangsa Indonesia—luas wilayah, kepulauan terbesar didunia, penduduknya sangat padat, penduduk yang heterogen, namun bersatu kuat dalam perbedaan.”

Beberapa kali negara penjajah silih berganti merongrong negara Indonesia, namun disaat yang bersamaan negara Indonesia menunjukkan jati dirinya sebagai sebuah negara yang berdaulat, bersatu, meskipun dala kebaragaman. Ya, negara Indonesia adalah bukti nyata bahwa kita kuat bukan karena kita sama, tapi kita kuat karena kita bersama dalam keberagaman. Bahkan perbedaan itulah yang membuat bangsa Indonesia  menjadi negara yang elok dan indah dimata dunia. Ibarat bunga-bunga yang beraneka warna ditaman .

Sejarah telah mencatat dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia beberapa kali diuji sejak zaman awal kemerdekaan hingga saat ini ujian itu seolah tiada henti-hentinya. Bersyukur kita sebagai hamba dan sebagai bangsa yang besar ujian itu mampu kita lewati bersama.

Saat mengajar dikelas, saya mencoba menggali pikiran peserta didik saya tentang penilaian mereka terhadap persatuan dan kesatuan negara Indonesia saat ini. Jawaban mereka beragam. Diantara mereka ada yang menjawab, persatuan dan kesatuan kita saat ini sudah stabil dan kuat—ini terbukti meskipun banyaknya ancaman dari luar maupun dari dalam yang berupaya mengganggu, namun NKRI tetap bersatu. Solidaritas kita terhadap sesama ketika bencana yang terjadi di beberapa daerah juga perlu diacungi jempol. Ada pula diantara mereka yang berpendapat bahwa persatuan kita saat ini sudah goyah—ini terbukti dengan banyaknya kasus Korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara negara, kasus hukum yang tidak berkeadilan, dan tawuran pelajar.

Begitulah penapat mereka tentang persatuan dan kesatuan Indonesia saat ini. Buat saya, itulah pendapat yang apa adanya, apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar—itulah yang mereka rasakan sebagai bagian dari bangsa sekaligus sebagai generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang. Media juga tentu berpengaruh terhadap pendapat-pendapat mereka tersebut. Karena itu akan sangat fatal akibatnya jika media-media kita banyak menyuguhkan informasi-informasi yang tidak mendidik, berita bohong, dan mengandung ujaran kebencian.

NKRI dapat kita tinjau dari 3 (tiga) perspektif. Pertama demografis, kedua sosilogis, dan ketiga birokratis.

1.     Tinjauan Demografis
Tinjauan demografis adalah kewilayahan—terkait dengan luas wilayah dan bentuk wilayah. Luas wilayah negara Indonesia sekitar 1.922.570 km². Bentuk wilayah Indonesia adalah kepulauan. Jumlah pulau negara Indonesia sekitar 17.504 pulau. Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia.

Jika kita baca sejarah, kerajaan Sriwijaya yang berada di wilayah Sumatera Selatan pernah tersohor diseluruh dunia dengan kejayaan maritimnya. Kejayaan maritim kerajaan Sriwijaya terwujud karena kerajaan ini memaksimalkan potensi laut yang dimilikinya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa luas daratan kita hanya 1/3 luas laut kita. Laut kita jauh lebih luas daripada daratan kita—sehingga sangatlah masuk akal dan relevan ketika Pemerintahan Jokowi-Jk menjadikan kemaritiman menjadi program unggulannya. Negara Indonesia harus menjadi poros maritim dunia—kurang lebih begitula visi Bapak Presiden kita ini. Kita dukung dan do’akan semoga program tersebut sukses.

Berbicara poros maritim dunia—dari sisi posisi wilayah yang berada disilang 2 (dua) samudera dan 2 (dua) benua—tentu akan sangat mendukung. Namun pakta menunjukkan bahwa yang menjadi poros maritim dunia saat ini adalah Singapura. Kapal-kapal barang dari Eropa yang hendak menuju ke Indonesia ternyata harus transit dulu di Singapura. Begitu juga kapal dari Asia Timur seperti Jepang dan Korea, mereka harus transit dulu di Singapura. Kapalnya hendak mau ke Indonesia, tapi Singapura juga mendapat keuntungan darinya. Negara yang hebat, kecil-kecil cabe rawit negara yang satu ini (Singapura). Sadar negara mereka menjadi pelabuhan transit kapal-kapal besar, negara ini melengkapi pelabuhan mereka dengan fasilitas terbaik didunia. Wajar kemudian jika negara Indonesia mendesign Batam yang notabene berada dalam posisi persimpangan tersebut (dekat dengan Singapura) sebagai kota pelabuhan. Ternyata tujuannya adalah untuk mengurangi dominasi Singapura dalam perolehan keuntungan tersebut. Hebat ya, Indonesia ternyata tidak kehabisan akal untuk meningkatkan devisa negara yang kemudian tentu ujungnya untuk kesejahteraan rakyat Indoensia sesuai dengan yang dicita-citakan dalam pembukaan UUD 1945 alenia ketiga : “memajukan kesejahteraan umum.”

2.     Tinjauan Sosiologis
Tinjauan sosilogis  adalah kemasyarakatan—terkait dengan jumlah penduduk, suku, ras, agama, bahasa. Terdapat sektar 242 juta penduduk, 1.128 suku, 746 bahasa, dan 6 agama yang resmi di Negara Indonesia. jumlah yang fantastik, kondisi yang sangat heterogen untuk sebuah negara.

3.     Tinjauan Birokratis
Tinjauan birokratis adalah ketatangeraan—terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/ kota, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa. Negara Indonesia menggunakan sistem desentralisai atau yang lebih dikenal dengan otonomi daerah dalam kepemerintahannya. Setiap daerah otonom diberikan kewenangan mengurus sendiri daerahnya berdasarkan prakarsa dan aspirasi masyarakatnya serta potensi daeranya.
A. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk menentukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa:
  1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi itu dibagi  atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. 
  2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
  3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. 
  4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi. 
  5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
  6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
  7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

B. Hakikat dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus.
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara Indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruuh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, dengan berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratuan/ perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

C. Upaya Dalam Mempertahankan Keutuhan NKRI
Hal yang harus kita tanggulangi dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ancaman. Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Bagaimana agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga? Salah satu caranya adalah kita sebagai warga negara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Berpartisipasi artinya turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Untuk turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap-sikap:

1)    Cinta Tanah Air
Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain:
  • Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
  • Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
  • Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  • Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara.
2)    Membina Persatuan dan Kesatuan 
Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain:
  • Menyelenggarakan kerja sama antar daerah.
  • Menjalin persahabatan antarsuku bangsa.
  • Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah.
  • Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain,
  • Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak mudah marah atau menyimpan dendam.
  • Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, maupun bahasa dan kebudayaan
3)    Rela Berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
  • Partisipasi tenaga
  • Partisipasi pikiran
4)    Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI
Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Untuk menghadapi era globalisasi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditangkap secara tepat, kita memerlukan perencanaan yang matang diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan yang dimiliki dan kemampuannya.
  • Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai sektor kehidupan.
  • Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri / regional.
  • Kesiapan perekonomian rakyat.
Di bidang Pertahanan Negara, kemajuan tersebut sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Oleh karena itu kebijakan strategis penggunaan kekuatan pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanah nasional. Kekuatan pertahanan tidak hanya digunakan untuk menghadapi ancaman tetapi juga untuk membantu pemerintah dalam upaya pembangunan nasional dan tugas-tugas internasional.
 
5)    Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKRI 
Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :
  • Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
  • Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
  • Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
  • Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
  • Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
  • Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan menaati peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan, Indonesia akan selamat dari kekacauan. Taat kepada undang-undang dan peraturan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia. Peraturan berlaku baik untuk presiden maupun rakyat biasa, baik tua maupun muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-laki maupun perempuan.


Daftar Pustaka :
2016. Umbara Raditya Pandji. Buku Panduan Resmi Tes CPNS 2016. Bintang Wahyu. Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAKIKAT NKRI DAN TIPS MEMBINAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

MENGINGAT MATI