RPP PPKn PERT 1-5 SEMESTER II KELAS XII (HAKIKAT NKRI)
OLEH : ASHHABUL YAMIN, S.Pd
Masbagik,
10 Januari 2017
B. Hakikat dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1-5
Nama sekolah :
SMAN 1 Masbagik
Mata Pelajaran :
PPKn
Kelas/ Semester : XII/ II
Materi Pokok/ Tema : Hakikat Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
Alokasi Waktu :
10 X 45’
A. Komptensi Dasar
1.4.
Menghayati
nilai-nilai keadilan dalam mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara sebagai pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.4.
Bersifat
responsif dan proaktif terhadap pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.4.
Mengevaluasi
dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan
NKRI
4.4.
Mendemonstrasikan
hasil evaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
mempertahankan NKRI
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.4.1.
Menunjukkan
perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
1.4.2.
Menunjukkan
perilaku bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME
1.4.3.
Menunjukkan
perilaku bersyukur sebagai bangsa Indonesia
1.4.4.
Menunjukkan
perilaku bersyukur dengan adanya jaminan memeluk agama dan meyakini kepercayaan
terhadap Tuhan YME
1.4.5.
Menunjukkan
perilaku menghormati kebebasan memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing
1.4.6.
Menunjukkan
perilaku menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing
3.4.1.
Menjaga
lingkungan hidup disekitar rumah tempat tinggal, sekolah, dan masyarakat
3.4.2.
Memelihara
hubungan baik dengan sesama umat beragama yang berbeda-beda
3.4.3.
Menunjukkan
perilaku jujur dalam proses pembelajaran
3.4.4.
Menunjukkan
perlaku disiplin dalam proses pembelajaran
3.4.5.
Menunjukkan
perilaku tanggung jawab dalam proses pembelajaran
3.4.6.
Menunjukkan
perilaku kerja sama dalam proses pembelajaran
3.4.7.
Menunjukkan
perilaku gotong royong dalam proses pembelajaran
3.4.8.
Menunjukkan
perilaku toleransi dalam proses pembelajaran
3.4.9.
Menunjukkan
perilaku damai dalam proses pembelajaran
3.4.1.
Menguraikan
sejarah NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
3.4.2.
Menjelaskan
pengertian NKRI menurut UUD 1945
3.4.3.
Menguraikan
tujuan NKRI
3.4.4.
Menguraikan
fungsi NKRI
3.4.5.
Mengidentifikasi
fakta NKRI dari segi wilayah (demografis) dan rakyat (sosiologis)
4.4.1.
Menyajikan
hasil pengumpulan data secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau power
point tentang fakta NKRI ditinjau dari wilayah (demografis), dan rakyat
(sosiologis).
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
1.
Melalui
kegiatan mengamati tayangan video dan
membaca dari berbagai sumber peserta didik mendapat gambaran secara umum terkait
sejarah NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
2.
Melalui
kegiatan menanya peserta didik dapat mengajukan pertanyaan terkait tayangan
video dan konsep yang didapat dari berbagi sumber yang telah diamati sebelumnya
Pertemuan 2 :
1.
Melalui
kegiatan mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan penuh rasa tanggung jawab peserta didik dapat mengumpulkan data terkait hakikat NKRI dan
tips-tips membina persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI
2.
Peserta
didik menganalisis dan menyimpulkan data yang sudah dikumpulkan terkait yang
dimaksud pada poin (1)
Pertemuan 3 :
Penilaian harian via www.edmodo.com
Pertemuan 4 :
Menyajikan hasil pengumpulan data secara
bertanggung jawab dalam bentuk display atau power point terkait hakikat
NKRI dan tips-tips membina persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI
Pertemuan 5 :
Menyajikan hasil pengumpulan data secara
bertanggung jawab dalam bentuk display atau power point terkait pengertian,
tujuan, dan fungsi NKRI).
D. Materi Pembelajaran
1.
Fakta
Sejarah NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
2.
Konsep
3.
Hakikat
NKRI
a.
Pengertian
NKRI
b.
Tujuan
NKRI
c.
Fungsi
NKRI
4.
Prinsip
a.
Pancasila
Sila ke-3
b.
UUD
1945 Pasal 1, 18
E. Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan :
Saintifik
2.
Model
Pembelajaran : Project Based Learning
3.
Metode : Penugasan dan Diskusi
kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama : 2
X 45’
Langkah
Pembelajaran
|
Sintak Model
Pembelajaran
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Kegiatan pendahuluan
|
Stimulasion (stimulasi/pemberian
rangsangan)
|
1.
Guru
mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
pembelajaran; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan.
2.
Guru memberikan penguatan tentang
aspek motivasi belajar dan sikap spritual peserta didik berkaitan dengan rasa
syukur bahwa peserta didik hidup damai dan bersatu di Negara Indonesia.
3.
Guru
menyampaikan topik tentang “Sejarah
NKRI dan Bihneka Tunggal Ika”
4.
Guru menegaskan kembali tentag topik
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik.
5.
Guru menyampaikan langkah-langkah
operasional kegiatan pembelajaran
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
|
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)
|
1.
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
secara fair dengan memperhatikan
keragaman (gender)
2.
Guru memfasilitasi setiap kelompok dengan kertas HVS
sebagai alat belajar
3.
Guru menjelaskan terkait hal-hal yang harus
dilaksanakan pada saat mengamati sumber belajar
4.
Guru memfasilitasi peserta didik dengan menayangkan
sebuah video terkait NKRI
5.
Guru mengingatkan kelompok agar mencatat hal-hal yang
krusial dalam video tersebut pada kertas HVS yang telah dibagikan sebagai
bahan tindak lanjut
6.
Setiap kelompok diarahkan agar membagi tugas, sebagian
anggota ke perpustakaan, dan sebagiannya lagi ke laboran komputer untuk
browsing via inet
7.
Guru mengarahkan semua kelompok ke perpustakaan dan
atau labkom.
8.
Setiap kelompok dipersilahkan mencari dari berbagi
sumber terkait hakikat NKRI dalam batas waktu yang sudah ditentukan yakni 20
menit
9.
Menjelang 5 menit berkahirnya waktu browsing, guru mengingatkan kepada
setiap kelompok untuk disiplin terhadap waktu deadline yang sudah ditentukan
10.
Ketika waktu sudah berakhir, guru mengarahakan setiap
kelompok untuk berkumpul kembali dengan kelompok masing-masing
11.
Guru memfasilitasi setiap kelompok bertanya terakit
problem atau permasalahan terhadap konsep yang telah mereka temukan
|
60 menit
|
Penutup
|
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
|
1. Guru bersama peserta
didik menyimpulkan konsep yang sudah didapat
2. Guru
meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terkait dengan proses
pembelajaran
3. Guru mengingatkan
kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan pada pertemuan
berikutnya
4. Guru bersama dengan
peserta didik mengkahiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur dan
berdo’a kepada Allah SWT
|
15 menit
|
Pertemuan
kedua : 2 X 45’
Langkah
Pembelajaran
|
Sintak Model
Pembelajaran
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Kegiatan pendahuluan
|
Stimulasion (stimulasi/pemberian
rangsangan)
|
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk
proses
pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi
(kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan
tentang aspek motivasi belajar dan sikap spritual peserta didik berkaitan
dengan rasa syukur bahwa peserta didik hidup damai dan bersatu di Negara
Indonesia.
3. Guru menyampaikan
topik terkait hakikat NKRI dan
tips-tips membina persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI
4. Guru menegaskan
kembali tentag topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta
didik.
5. Guru menyampaikan
langkah-langkah operasional kegiatan pembelajaran
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
|
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)
|
1. Guru membagi
peserta didik menjadi beberapa kelompok secara fair dengan memperhatikan keragaman (gender)
2. Guru memfasilitasi
setiap kelompok dengan kertas HVS sebagai alat belajar
3. Guru menjelaskan
terkait hal-hal yang harus dilaksanakan pada saat mengamati sumber belajar
4. Guru memfasilitasi
peserta didik dengan menayangkan sebuah video terkait Fakta unik NKRI
5. Guru mengingatkan
kelompok agar mencatat hal-hal yang krusial dalam video tersebut pada kertas
HVS yang telah dibagikan sebagai bahan tindak lanjut
6. Setiap kelompok
diarahkan agar membagi tugas, sebagian anggota ke perpustakaan, dan
sebagiannya lagi ke laboran komputer untuk browsing via inet
7. Guru mengarahkan
semua kelompok ke perpustakaan dan atau labkom.
8. Setiap kelompok dipersilahkan
mencari dari berbagi sumber terkait fakta NKRI dalam batas waktu yang sudah
ditentukan yakni 20 menit
9. Menjelang 5 menit
berkahirnya waktu browsing, guru
mengingatkan kepada setiap kelompok untuk disiplin terhadap waktu deadline
yang sudah ditentukan
10. Ketika waktu sudah
berakhir, guru mengarahakan setiap kelompok untuk berkumpul kembali dengan
kelompok masing-masing
11. Guru memfasilitasi
setiap kelompok bertanya terakit problem atau permasalahan terhadap konsep
yang telah mereka temukan
|
60 menit
|
Penutup
|
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
|
1. Guru bersama
peserta didik menyimpulkan konsep yang sudah didapat
2. Guru
meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terkait dengan proses
pembelajaran
3. Guru mengingatkan
kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan pada pertemuan
berikutnya
4. Guru bersama dengan
peserta didik mengkahiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur dan
berdo’a kepada Allah SWT
|
15 menit
|
Pertemuan
ketiga : 2 X 45’
Langkah
Pembelajaran
|
Sintak Model Pembelajaran
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Kegiatan pendahuluan
|
Stimulasion (stimulasi/pemberian
rangsangan)
|
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk
proses
pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi
(kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan
tentang aspek motivasi belajar dan sikap spritual peserta didik berkaitan
dengan rasa syukur bahwa peserta didik hidup damai dan bersatu di Negara
Indonesia.
3. Guru menyampaikan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yakni penilaian harian via
www.edmod.com
4. Guru memfasiltasi
dan mengarahakan peserta didik menuju laboran komputer
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
|
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)
|
1.
Secara individu peserta didik mengerjakan kuis secara onlien via akun edmodo mereka
masing-masing
2.
Guru mengawasi jalannya proses kuis
3.
Peserta didik dilarang keras melakukan
pelanggaran-pelanggaran seperti melihat jawaban teman, membuka buku, membuka
laman lain pada PC yang ia gunakan
4.
Guru mengentri nilai peserta didik yang sudah selesai
mengerjakan kuis
|
60 menit
|
Penutup
|
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
|
1. Guru bersama
peserta didik membahas terkait soal kuis yang rata-rata peserta didik mengalami
kesulitan
2. Guru mengingatkan
kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan pada pertemuan
berikutnya
3. Guru bersama dengan
peserta didik mengkahiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur dan
berdo’a kepada Allah SWT
|
15 menit
|
Pertemuan
keempat : 2 X 45’
Langkah
Pembelajaran
|
Sintak Model
Pembelajaran
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Kegiatan pendahuluan
|
Stimulasion (stimulasi/pemberian
rangsangan)
|
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk
proses
pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi
(kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan.
2. Guru memberikan
penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap
spritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik hidup
damai dan bersatu di Negara Indonesia.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik untuk mereview materi sebelumnya terkait hakikat NKRI dan tips-tips membina persatuan dan
kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI
4. Guru menegaskan
kembali tentag topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta
didik.
5. Guru menyampaikan
langkah-langkah operasional kegiatan pembelajaran
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
|
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)
|
Secara
bergiliran masing-masing kelompok menyajikan hasil
pengumpulan data mereka
secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau
power point tentang pengertian,
tujuan, dan fungsi NKRI
|
60 menit
|
Penutup
|
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
|
1. Guru bersama
peserta didik menyimpulkan hasil materi dan jalannya diskusi
2. Guru mengingatkan
kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan bahwa pada pertemuan
berikutnya masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil analisisnya
didepan kelas
3. Guru
meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terkait dengan proses
pembelajaran
4.
Guru bersama dengan peserta didik mengkahiri
pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa
pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik da lancar.
|
15 menit
|
Pertemuan
kelima : 2 X 45’
Langkah
Pembelajaran
|
Sintak Model
Pembelajaran
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Kegiatan pendahuluan
|
Stimulasion (stimulasi/pemberian
rangsangan)
|
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk
proses
pembelajaran; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi
(kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan.
2. Guru memberikan
penguatan tentang aspek motivasi belajar dan
sikap spritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik
hidup damai dan bersatu di Negara Indonesia.
3. Guru memfasilitasi
peserta didik untuk mereview materi sebelumnya terkait “pengertian, tujuan,
dan fungsi NKRI
4. Guru menegaskan
kembali tentag topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
oleh peserta didik.
5. Guru menyampaikan
langkah-langkah operasional kegiatan pembelajaran
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
|
Problem statemen (pertanyaan/identifikasi)
|
Secara
bergiliran masing-masing kelompok menyajikan hasil
pengumpulan data mereka
secara bertanggung jawab dalam bentuk display atau
power point tentang pengertian,
tujuan, dan fungsi NKRI
|
60 menit
|
Penutup
|
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
|
1. Guru bersama
peserta didik menyimpulkan hasil materi dan jalannya diskusi
2. Guru mengingatkan
kembali kepada peserta didik terkait jadwal kegiatan bahwa pada pertemuan
berikutnya masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil analisisnya
didepan kelas
3. Guru
meminta peserta didik untuk melakukan refleksi terkait dengan proses
pembelajaran
4.
Guru bersama dengan peserta didik mengkahiri
pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa
pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik da lancar.
|
15 menit
|
G. Penilaian
1.
Penilaian Kinerja Presentasi
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/ Semester : XII/ II
Kompetensi :
Hakikat NKRI
No
|
Nama peserta didik
|
Kinerja presentasi
|
Jumlah skor
|
Nilai
|
|||
Kreatifitas
|
Kebenaran substansi
|
Penyajian materi
|
Visual/ grafis
|
||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
|
|
|
|
|
|
|
15
|
|
|
|
|
|
|
|
16
|
|
|
|
|
|
|
|
17
|
|
|
|
|
|
|
|
18
|
|
|
|
|
|
|
|
19
|
|
|
|
|
|
|
|
20
|
|
|
|
|
|
|
|
21
|
|
|
|
|
|
|
|
22
|
|
|
|
|
|
|
|
23
|
|
|
|
|
|
|
|
24
|
|
|
|
|
|
|
|
25
|
|
|
|
|
|
|
|
26
|
|
|
|
|
|
|
|
27
|
|
|
|
|
|
|
|
28
|
|
|
|
|
|
|
|
29
|
|
|
|
|
|
|
|
30
|
|
|
|
|
|
|
|
31
|
|
|
|
|
|
|
|
32
|
|
|
|
|
|
|
|
33
|
|
|
|
|
|
|
|
34
|
|
|
|
|
|
|
|
35
|
|
|
|
|
|
|
|
36
|
|
|
|
|
|
|
|
37
|
|
|
|
|
|
|
|
38
|
|
|
|
|
|
|
|
39
|
|
|
|
|
|
|
|
40
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan pengisian skor :
1.
Kurang
2.
Cukup
baik
3.
Baik
4.
Sangat
baik
Rubrik
:
No
|
Indikator
|
Uraian
|
1
|
Kreatifitas
|
Baru,
unik, tidak asal berbeda
|
2
|
Kebenaran
substansi materi
|
·
Sesuai dengan konsep dan teori yang benar dari sisi
keilmuan
·
Tidak bagian yang salah/ keliru
·
Tidak ada kesalahan penempatan gambar, suara, dan teks
|
3
|
Penyajian
materi
|
·
Runut sesuai dengan struktur keilmuan
·
Mengikuti alur logika yang jelas (sistematis)
·
Bervariasi
|
4
|
Grafis
|
·
Tampilan layar (warna. Tataletak/ layout)
·
Ilustrasi
|
2.
Kuis
via edmodo.com
A.
Jika
belum memiliki akun
a) Pastikan
PC atau laptop yang tersedia tersambung dengan jaringan internet. Bisa juga
menggunakan HP android
b) Peserta
didik membuat akun pribadi dengan menggunakan alamat email aktif yang
dimilikinya (bisa juga gmail). Jika
belum memiliki alamat email, maka diarahkan untuk segera membuat email/ gmail.
d)
Untuk
mempermudah gantilah pengaturan bahasa dengan menggunakan bahasa Indonesia

e)
Klik “Saya
Siswa”

f)
Isilah
data sesuai dengan data diri yang sebenarnya (Daftar Hadir)

g) Masukkan
kode grup : 6ku3js di kode kolom grup pada saat mengisi data isian saat
mendaftar
h) Klik
“Daftar Gratis”
i) Setelah
itu anda akan langsung terhubung dan otomatis masuk menjadi anggota grup PPKN
12 SMANSAMAS
j) Anda
telah memilki akun, silahkan dikelola, ganti foto profil, menulis note
k) Jangan
sampai lupa email dan password
B.
Jika
sudah memiliki akun,
a)
Buka
laman www.edmodo.com, maka aka tampil
seperti pada gambar dibawah ini, kemudian klik “masuk”

b)
Masukkan
alamat email dan password

H. Program Remidial dan Pengayaan
1.
Program
Remidial
Program remidial pada materi ini ditempuh
dengan cara sebagai berikut :
a)
Memberikan
penguatan materi yang sudah dipelajari sebelumnya
b)
Memberikan
ujian ulang pada nomor soal yang masih dibawah KKM
2.
Program
Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan cara :
a)
Memfasiltasi
peserta didik untuk mencari materi terkait NKRI dalam Konsep Ketatanegaraan RI
b)
Mengajukan
ujian lisan kepada peserta didik yang mengikuti program pengayaan
I. Media/ alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Media/ alat :
LCD Proyektor, whitboard, minispeaker, laptop
Sumber belajar :
1)
Abubakar Suardi, dkk. 2007. Kewarganegaraan
1 Menuju Masyarakat Madani SMA Kelas X. Yudhistira.
2)
Umbara
Panji Raditya. 2016. Panduan Resmi Tes
CPNS CAT. Bintang Wahyu . Jakarta
3)
Hariyanto.
2007. Buku Ajar Pendidikan
Kewarganegaraan. FKIP Universitas Mataram
4)
Berbagai
sumber di perpusatkaan sekolah
5)
fithramedia.blogspot.com
Mengetahui,
Kepala
Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
ZAINULLAH
M, S.Pd ASHHABUL YAMIN, S.Pd
NIP.
19601231 199003 1 108
LAMPIRAN :
MATERI
SEJARAH NKRI
A.
Sejarah
Nama Indonesia
Sejarah nama Indonesia dimulai sejak zaman
prasejarah berdasarkan penemuan “Manusia Jawa”. Secara geologi, wilayah
nusantara merupakan pertemuan antara tiga lempengan benua, yaitu lempengan
eurasia, lempengan Indo-Australia, dan lempengan pasifik.
Sebutan nusantara lahir pada masa kerajaan
Majapahit, yang kemudian pada masa penjajahan Belanda dirubah menjadi Hindia
Belanda.
Kata Indonesia berasal dari bahas latin
“Indus” yang artinya “India” dan “nesos” yang berarti “pulau-pulau”. Indonesia
merupakan sebutan yang diberikan untuk pulau-pulau yang ada di Samudra Hindia
dan itulah yang dimaksud sebagai satuan pulau yang kemudian disebut dengan
Indonesia (Setidjo, Pandji, 2009 dalam Umbara Raditya Pandji)
Pada tahun 1850, George Windsor Earl etnolog
Inggris mengusulkan istilah Indunesians untuk
penduduk kepualauan Hindia.
Berikut orang-orang yang mempoluerkan nama
Indonesia :
1.
Earl
James Richardison Logan menggunakan Indonesia sebagai sinonim untuk Kepulauan
Hindia. Namun dikalangan akademik Belanda, lebih populer dengan sebutan Melayu
Nusantara (Malaische Archipel).
2.
Adolf
Bastian dari Universitas Berlin mempopulerkan
nama Indonesia melalui bukunya Indonesien
order die inseln des malayischen arcipels (1884-1894)
3.
Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) mempopulerkan nama Indonesia dimana ia
mendirikan kantor berita di Belanda dengan nama Indonesisch Pers-Beureau pada tahun 1913
Kerajaan Majapahit merupakan cikal bakal
negara Indonesia. Majapahit yang keberadaannya sekitar abad XII sampai abad XV
adalah kerajaan besar yang sangat berjaya, trelebih pada masa Mahapatih Gajah
Mada. Gajah Mada yang sangat disegani yang berhasil menyatukan Nusantara yang
terkenal dengan “Sumpah Palapa”.
Sumpah palapa yang dikemukakan oleh Gajah
Mada yang kemudian setelah Majapahit berhasil menyatukan daerah-daerah di luar
Jawa Dwipa menjadi Patih Dwipantara atau Nusantara, pada zamannya merupakan
visi globalisasi Majapahit, yaitu meskipun pusat kerajaan berada di Pulau Jawa
(Jawa Dwipa), namun dia bertekad menyatukan seluruh wilayah Nusantara
(pulau-pulau yang berada dl luar pulau Jawa) dalam satu kesatuan, satu
kehendak, dan satu jiwa. (Soepandji, Budi Susilo, 2011 dalam Umbara Raditya
Pandji 2016)
Visi global Nusantara Gajah Mada hancur pada
saat masuknya penjajah barat ke Indonesia. Meskipun pada 17 Agustus 1945 Indonesia telah
memproklamirkan kemeredekaannya. Namun kenyataannya penjajahan kolonial baru
bisa dikatakan berakhir dengan tuntas pada 27 Desember 1949.
SEJARAH BHINEKA
TUNGGAL IKA
Ungkapan
Bhineka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu
Tantular pada abad XIV pada masa Kerajaan Majapahit.
Semboyan
Bhineka Tunggal Ika mulai menjadi pembicaraan terbatas antara Muhammad Yamin, Soekarno,
I Gusti Bagus Sugriwa, dalam sidang-sidang BPUPKI. Moh. Hatta sendiri
mengatakan bahwa Bhineka Tunggal Ika adalah ciptaan Bung Karno setelah
Indonesia merdeka. Setelah beberapa tahun kemudian ketika merancang Lambang
negara RI dalam bentuk Garuda Pancasila, dimasukkanlah kedalamnya
Lambang
Garuda Pancasila digunakan dalam sidang Kabinet RIS yang dipimpin ileh Bung
Hatta pada 11 Februari 1950 berdasarkan rancangan yang dibuat oleh Sultan Hamid
II (1913-1978).
Bhineka Tunggal Ika dijadikan semboyan
negara berdasarkan usul Muh. Yamin, di mana saat sidang BPUPKI Mei-Juni 1945,
Muh. Yamin menyebut-nyebut ungkapan Bhineka
Tunggal Ika itu sendirian, I Gusti Bagus Sugriwa (temannya dari Buleleng)
menyambut sambungan ungkapan itu dengan “tan
hana dharma mangrwa.”
B.
Tinjauan
NKRI
Kesadaran
sebagai satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa adalah tonggak pertama
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perstiwa ini terjadi pada
tahun 1928. Secara jujur saya katakan : “ini
adalah anugerah dari yang Maha Kuasa, Allah SWT kepada bangsa Indonesia—luas
wilayah, kepulauan terbesar didunia, penduduknya sangat padat, penduduk yang
heterogen, namun bersatu kuat dalam perbedaan.”
Beberapa
kali negara penjajah silih berganti merongrong negara Indonesia, namun disaat
yang bersamaan negara Indonesia menunjukkan jati dirinya sebagai sebuah negara
yang berdaulat, bersatu, meskipun dala kebaragaman. Ya, negara Indonesia adalah
bukti nyata bahwa kita kuat bukan karena kita sama, tapi kita kuat karena kita
bersama dalam keberagaman. Bahkan perbedaan itulah yang membuat bangsa
Indonesia menjadi negara yang elok dan
indah dimata dunia. Ibarat bunga-bunga yang beraneka warna ditaman .
Sejarah
telah mencatat dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia beberapa kali
diuji sejak zaman awal kemerdekaan hingga saat ini ujian itu seolah tiada
henti-hentinya. Bersyukur kita sebagai hamba dan sebagai bangsa yang besar
ujian itu mampu kita lewati bersama.
Saat
mengajar dikelas, saya mencoba menggali pikiran peserta didik saya tentang
penilaian mereka terhadap persatuan dan kesatuan negara Indonesia saat ini.
Jawaban mereka beragam. Diantara mereka ada yang menjawab, persatuan dan
kesatuan kita saat ini sudah stabil dan kuat—ini terbukti meskipun banyaknya
ancaman dari luar maupun dari dalam yang berupaya mengganggu, namun NKRI tetap
bersatu. Solidaritas kita terhadap sesama ketika bencana yang terjadi di
beberapa daerah juga perlu diacungi jempol. Ada pula diantara mereka yang
berpendapat bahwa persatuan kita saat ini sudah goyah—ini terbukti dengan
banyaknya kasus Korupsi yang dilakukan oleh penyelenggara negara, kasus hukum
yang tidak berkeadilan, dan tawuran pelajar.
Begitulah
penapat mereka tentang persatuan dan kesatuan Indonesia saat ini. Buat saya,
itulah pendapat yang apa adanya, apa yang mereka lihat, apa yang mereka
dengar—itulah yang mereka rasakan sebagai bagian dari bangsa sekaligus sebagai
generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang. Media juga tentu berpengaruh
terhadap pendapat-pendapat mereka tersebut. Karena itu akan sangat fatal
akibatnya jika media-media kita banyak menyuguhkan informasi-informasi yang
tidak mendidik, berita bohong, dan mengandung ujaran kebencian.
NKRI
dapat kita tinjau dari 3 (tiga) perspektif. Pertama demografis, kedua sosilogis,
dan ketiga birokratis.
1. Tinjauan Demografis
Tinjauan demografis adalah
kewilayahan—terkait dengan luas wilayah dan bentuk wilayah. Luas wilayah negara
Indonesia sekitar 1.922.570 km². Bentuk wilayah Indonesia adalah kepulauan.
Jumlah pulau negara Indonesia sekitar 17.504 pulau. Negara Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar didunia.
Jika kita baca sejarah, kerajaan Sriwijaya
yang berada di wilayah Sumatera Selatan pernah tersohor diseluruh dunia dengan
kejayaan maritimnya. Kejayaan maritim kerajaan Sriwijaya terwujud karena
kerajaan ini memaksimalkan potensi laut yang dimilikinya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa luas
daratan kita hanya 1/3 luas laut kita. Laut kita jauh lebih luas daripada
daratan kita—sehingga sangatlah masuk akal dan relevan ketika Pemerintahan
Jokowi-Jk menjadikan kemaritiman menjadi program unggulannya. Negara Indonesia
harus menjadi poros maritim dunia—kurang lebih begitula visi Bapak Presiden
kita ini. Kita dukung dan do’akan semoga program tersebut sukses.
Berbicara poros maritim dunia—dari sisi
posisi wilayah yang berada disilang 2 (dua) samudera dan 2 (dua) benua—tentu
akan sangat mendukung. Namun pakta menunjukkan bahwa yang menjadi poros maritim
dunia saat ini adalah Singapura. Kapal-kapal barang dari Eropa yang hendak
menuju ke Indonesia ternyata harus transit dulu di Singapura. Begitu juga kapal
dari Asia Timur seperti Jepang dan Korea, mereka harus transit dulu di
Singapura. Kapalnya hendak mau ke Indonesia, tapi Singapura juga mendapat
keuntungan darinya. Negara yang hebat, kecil-kecil cabe rawit negara yang satu
ini (Singapura). Sadar negara mereka menjadi pelabuhan transit kapal-kapal
besar, negara ini melengkapi pelabuhan mereka dengan fasilitas terbaik didunia.
Wajar kemudian jika negara Indonesia mendesign Batam yang notabene berada dalam
posisi persimpangan tersebut (dekat dengan Singapura) sebagai kota pelabuhan.
Ternyata tujuannya adalah untuk mengurangi dominasi Singapura dalam perolehan
keuntungan tersebut. Hebat ya, Indonesia ternyata tidak kehabisan akal untuk
meningkatkan devisa negara yang kemudian tentu ujungnya untuk kesejahteraan
rakyat Indoensia sesuai dengan yang dicita-citakan dalam pembukaan UUD 1945
alenia ketiga : “memajukan kesejahteraan
umum.”
2. Tinjauan Sosiologis
Tinjauan sosilogis adalah kemasyarakatan—terkait dengan jumlah
penduduk, suku, ras, agama, bahasa. Terdapat sektar 242 juta penduduk, 1.128
suku, 746 bahasa, dan 6 agama yang resmi di Negara Indonesia. jumlah yang
fantastik, kondisi yang sangat heterogen untuk sebuah negara.
3. Tinjauan Birokratis
Tinjauan birokratis
adalah ketatangeraan—terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten/ kota, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa. Negara
Indonesia menggunakan sistem desentralisai atau yang lebih dikenal dengan
otonomi daerah dalam kepemerintahannya. Setiap daerah otonom diberikan
kewenangan mengurus sendiri daerahnya berdasarkan prakarsa dan aspirasi
masyarakatnya serta potensi daeranya.
A.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai
lahirnya bangsa Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang
berdaulat dan berhak untuk menentukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk
negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan
berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana
pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat. Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa:
- Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah profinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
- Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
- Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
- Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
- Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
- Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
- Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
B. Hakikat dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara adalah
persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu
yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur. Negara
dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas yang merupakan alat
untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah
kesatuan sosial yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya
dapat hidup wajar dan berkembang terus.
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam
undang-undang dasar Negara Indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD
1945 yang berbunyi: “untuk membentuk
suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruuh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, dengan
berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratuan/ perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
C. Upaya Dalam Mempertahankan Keutuhan
NKRI
Hal yang harus kita tanggulangi dalam rangka
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ancaman.
Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Bagaimana agar keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia tetap terjaga? Salah satu caranya adalah kita sebagai warga negara
berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia.
Berpartisipasi artinya turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang
dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Untuk turut menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap-sikap:
1) Cinta Tanah Air
Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai
rasa cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan
dalam berbagai hal, antara lain:
- Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
- Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
- Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
- Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara.
2) Membina Persatuan dan
Kesatuan
Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di
manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa,
dan negara. Tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan,
antara lain:
- Menyelenggarakan kerja sama antar daerah.
- Menjalin persahabatan antarsuku bangsa.
- Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah.
- Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain,
- Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
- Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak mudah marah atau menyimpan dendam.
- Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, maupun bahasa dan kebudayaan
3) Rela Berkorban
Sikap
rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan
memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan
penderitaan bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat
dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
- Partisipasi tenaga
- Partisipasi pikiran
4) Pengetahuan Budaya dalam
Mempertahankan NKRI
Era globalisasi yang ditandai
dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan
informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, baik pada
tingkat individu, tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Untuk menghadapi
era globalisasi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditangkap secara
tepat, kita memerlukan perencanaan yang matang diantaranya adalah sebagai
berikut :
- Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan yang dimiliki dan kemampuannya.
- Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai sektor kehidupan.
- Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri / regional.
- Kesiapan perekonomian rakyat.
Di bidang Pertahanan Negara,
kemajuan tersebut sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap
kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi
multidimensional (fisik dan nonfisik), baik berasal dari luar negeri maupun
dari dalam negeri. Oleh karena itu kebijakan strategis penggunaan kekuatan
pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanah
nasional. Kekuatan pertahanan tidak hanya digunakan untuk menghadapi ancaman
tetapi juga untuk membantu pemerintah dalam upaya pembangunan nasional dan
tugas-tugas internasional.
5) Sikap dan Perilaku Menjaga
Kesatuan NKRI
Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan
NKRI :
- Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
- Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
- Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
- Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
- Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
- Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan menaati peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan, Indonesia akan selamat dari kekacauan. Taat kepada undang-undang dan peraturan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia. Peraturan berlaku baik untuk presiden maupun rakyat biasa, baik tua maupun muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-laki maupun perempuan.
Daftar
Pustaka :
2016.
Umbara Raditya Pandji. Buku Panduan
Resmi Tes CPNS 2016. Bintang Wahyu. Jakarta
Komentar
Posting Komentar